Jumat, 17 Oktober 2008

Pantas Saja Panas, Ternyata Suhu Udara Kemarin Siang Hingga 37 Derajat Celcius...

Ternyata panasnya siang kemarin karena suhu udara mencapai 37 derajat celcius! Bisa dibayangkan, suhu normal tubuh kita saja hanya sekitar 36 derajat celcius. Itu berarti suhu udara 1 derajat lebih tinggi dari suhu tubuh kita. Pantas saja, panas begitu terasa menyengat kulit saat berhenti di lampu merah perempatan jalan. Menjadi iri pula ketika melihat pengendara motor di samping kita mengenakan sarung tangan.

Suhu yang begitu panas ini merupakan pertanda akan datangnya musim hujan, begitu kata Mas Mus tetangga saya. Posisi matahari saat ini benar-benar sedang berada di garis khatulistiwa sehingga saat siang hari, posisi matahari benar-benar berada di atas kepala. Kabar ga menyenangkannya, paling tidak suhu seperti ini akan bertahan selama kurang lebih satu bulan. Baru setelah posisi matahari agak bergeser ke selatan suhu akan turun kembali.

Ngomong-ngomong soal cuaca yang seperti ini, jadi teringat akan penyakit batuk dan flu. Begitu banyak orang terserang batuk dan flu di saat-saat seperti ini. Namun jangan khawatir, ada sedikit tips untuk antisipasi. Jika tenggorokan kita sudah mulai terasa tidak nyaman dan badan mulai nggregesi (meriang-red) jangan tunda-tunda untuk segera mengobatinya. Minumlah air putih yang banyak, istirahat/ tidur yang cukup, dan makan makanan yang bergizi (buah-buahan-red), jangan sampai telat makan. Insya Allah jika sejak masih gejala flu/ batuk kita rasakan, kita sudah bergegas mengantisipasinya, flu/ batuk pun akan segera sirna. Kalau terlanjur kita biarkan sampai parah, maka susah dan agak lama sembuhnya. Kata Mas Mus, virusnya udah mubal (menjalar ke seluruh tubuh-red).

Ada info juga seputar persawahan, nih. Menurut informasi para petani di dusunku, saat ini para petani sedang ndhendhel rendeng (panen kacang tanah-red). Karena saking banyaknya yang panen, otomatis jumlah rendeng (tanaman kacang yang sudah dipetiki kacangnya-red) pun juga melimpah. Alhasil, rendeng yang biasanya dicari para peternak sapi, kini tidak laku, tidak ada yang mengambilnya, padahal saat di luar panen raya, selalu saja ada yang mengambil rendeng dari pada petani. Selain itu, ada seorang petani yang agak gagal panennya gara-gara tanaman kacang tanah telat (terlambat-red) menerima air. Tanaman kacang tanah yang ia tanam, per batangnya hanya ada sekitar dua butir yang bisa sampai tua. Sedangkan sisanya masih muda dan nggembos (tak ada isinya-red). Sungguh malang nian nasib tetanggaku yang satu itu, tapi itulah resiko petani...

1 komentar:

ez mengatakan...

iya mas beberapa hari terahir ini udara memang sangat panas...bahkan jaket yang biasa saya kenakan berkendaraanpun seolah-olah tidak sanggup menghadapi tajamanya sengatan sinar matahari...
salam kenal